Update terkini Gempa Kabupaten Bandung, Ada Lima Gempa Susulan?

Akibat kerusakan gempa Bandung dan Garut.
Akibat kerusakan gempa Bandung dan Garut.

Gempa bumi berkekuatan 5.0 Mangnitudo yang mengguncang Kabupaten Bandung Barat hari ini 18/9/2024 membuat sejumlah bangunan di wilayah tersebut porak poranda.

Terkait hal tersebut Humas BPBD Jawa Barat Andri Setiawan mengatakan bahwa berdasarkan informasi pada siang hari ini, sebanyak tujuh Desa di Lima Kecamatan di Kabupaten Bandung dan enam Desa di tiga Kecamatan Garut terkena dampak dari gempa bumi tersebut.

“Berdasarkan laporan yang diterima, hingga saat ini tidak ada korban jiwa,” ungkapnya seperti dikutip Youtube tvOne.

BACA JUGA: Begini Kerusakan Akibat Gempa Magnitudo 5,0 di Bandung dan Garut

“Sementara korban luka ringan satu orang, luka berat sebanyak 5 orang dan 14 luka sedang, dan semuanya sudah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat,” sambungnya.

Lebih lanjut Andri mengatakan, untuk dampak kerusakan yang terjadi yakni 196 unit rumah rusak, kemudian 5 Masjid serta dua unit fasilitas kesehatan di dua Desa.

“Selain itu dua Polsek juga terdampak oleh gempa tersebut di Kabupaten Bandung, sedangkan di Kabupaten Garut, 7 bangunan dan satu unit sarana pendidikan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan bahwa gempa yang terjadi tersebut disebabkan Sesar Garsela.

Gempa yang terjadi di Kabupaten Bandung ini memiliki episenter yang terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km.

“Gempa Kab. Bandung M 4,9 dirasakan di Majalaya intensitas III-IV MMI, Banjaran III MMI, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi II-III MMI,” jelas Daryono dalam akun X (Twitter), yang dikutip Rabu 18/9/2024.

Lebih lanjut Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempa Kabupaten Bandung adalah jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal),” terangnya.

Sesar Garsela adalah Sesar Garut Selatan. Sesar ini mempunyai dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan Kencana. Segmen Rakutai mempunyai mekanisme sesar normal, yaitu sesar turun dengan panjang 19 kilometer.

BACA JUGA: Salah Satu Program Andalan Kalau Supian Suri Jadi Wali Kota, Beri Pelajar Beasiswa

Sementara, Sesar Kencana mempunyai mekanisme pergerakan sesar strike-slip (sesar geser) dengan panjang 17 kilometer.

Diketahui bahwa sepanjang 2023, Sesar Garsela telah puluhan kali mengguncang Garut.

Sementara terkait kabar terkini gempa Bandung (18/9/2024) hingga pukul 10.10 WIB, berdasarkan hasil monitoring BMKG, ada sejumlah aktivitas gempa susulan.

“Hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG untuk Gempa Kab. Bandung M 4,9 menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo sebesar 3,1,” tutur Daryono.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *