Pemerintah tengah membuat strategi guna melakukan mitigasi terhadap kemacetan saat libur panjang di destinasi wisata Puncak Bogor, Jawa Barat. Pasalnya, kemacetan saat libur panjang di Puncak berulang kali terjadi selama puluhan tahun.
Pemerintah berupaya membagi beban wisata, menyiapkan moda transportasi alternatif, serta peningkatan kapasitas jalan.
“Artinya atraksinya disebar tidak hanya di satu titik saja. Itu salah satu metodenya dan kemudian juga terkait dengan moda transportasinya, ini menarik tentunya moda transportasi publik alternatif, termasuk juga kita cermati ada rencana usulan dari Pemkab Cianjur untuk jalur Puncak Dua, itu bagian dari infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas jalan,” kata Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo seperti dikutip di Jakarta, Rabu, 17 September 2024.
BACA JUGA: Peringati Maulid Nabi SAW, Anggota DPRD Fraksi Gerindra Harap Supian Suri Menang Pilkada Depok
Penerapan strategi tersebut perlu dilakukan dengan kolaborasi kementerian/lembaga terkait, mengingat sektor kepariwisataan tak hanya dipangku oleh satu institusi saja.
Direktur Pengembangan Destinasi Kemenparekraf Sri Utari Widyastuti menyampaikan saat ini pihaknya sedang melakukan kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Indonesia untuk membuat sebuah alat bantu (tools).
Hal tersebut diharapkan bisa mengukur kapasitas tempat wisata, sehingga bisa memberikan informasi kepada calon wisatawan di sebuah destinasi.
Selain itu, Kemenparekraf akan melakukan pertemuan dengan pihak terkait dalam pengembangan kereta gantung (cable car) di Puncak Bogor.
BACA JUGA: Tokoh Ulama Sekaligus Kerabat Wali Kota Mohammad Idris Mantap Beri Dukungan untuk Supian Suri
“Solusi lain untuk cable car untuk di daerah Puncak ini kami sudah sedang jajaki juga, dan insya Allah minggu depan ini kami akan berkoordinasi dengan mitra terkait dan juga para stakeholders,” katanya.
Satlantas Polres Bogor mencatat sebanyak 140 ribu kendaraan mulai dari roda dua hingga roda enam melintas di jalur wisata Puncak selama 24 jam pada Ahad, 15 September 2024.
Dalam kemacetan tersebut, dikabarkan satu orang wisatawan asal Bambu Apus, Jakarta Timur berinisial NM (56) meninggal dunia, diduga karena kelelahan saat berlibur di kawasan wisata tersebut.