Komisi X DPR RI melakukan kunjungan ke SMA 2 Jayapura, Provinsi Papua, pada Senin (9/12). Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian menyatakan bahwa pendidikan di Papua membutuhkan perhatian lebih serius dan khusus.
“Kami beruntung bisa berkunjung langsung ke Papua, karena situasi di sini memang memerlukan perhatian yang lebih mendalam,” ujar Hetifah dalam keterangannya, yang dikutip pada Selasa (10/12).
Hetifah menjelaskan bahwa setelah tinjauan ini, Komisi X akan menyusun rekomendasi untuk ditindaklanjuti bersama mitra terkait.
“Kami sudah meminta para mitra kami untuk segera membuat rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti setelah pertemuan ini,” katanya.
Salah satu masalah utama yang dihadapi pendidikan di Papua, menurut Hetifah, adalah kekurangan buku bacaan di sekolah-sekolah. Menanggapi hal ini, Komisi X berjanji akan segera mengupayakan bantuan untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kami akan memastikan bahwa pada kunjungan berikutnya sudah ada perkembangan positif terkait kebijakan dan program-program untuk membantu mengatasi kekurangan ini,” katanya.
Sebagai langkah konkret, Hetifah meminta Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional, Mariana Ginting, yang turut hadir dalam tinjauan tersebut, untuk segera mengirimkan 1.000 judul buku untuk SMA 2 Jayapura dan sekolah-sekolah lain di Papua.
Kami sangat memperhatikan pentingnya bahan bacaan, baik buku fisik untuk daerah-daerah pedalaman maupun bahan bacaan digital, manuskrip, dan lainnya,” tandasnya.