Nama pesepak bola nasional Evan Dimas kembali mencuri perhatian publik, namun kali ini bukan karena aksinya di lapangan hijau. Sebuah informasi yang tersebar luas di media sosial, khususnya TikTok, menyebutkan bahwa Evan Dimas telah dinaturalisasi menjadi warga negara Brunei Darussalam. Bahkan, kabar tersebut mengklaim bahwa Evan akan memperkuat timnas Brunei di Piala AFF 2024 mendatang.
Informasi yang viral ini pertama kali dibagikan oleh akun TikTok “diaspora770”, yang menyertakan sebuah foto yang memperlihatkan Evan Dimas mengenakan jersey timnas Brunei, dengan narasi yang menyebutkan, “Resmi Evan Dimas dinaturalisasi oleh Brunei Darussalam. Kami kehilangan seorang leader, sampai jumpa di AFF 2024.”
Namun, setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut oleh tim periksa fakta Mafindo (TurnBackHoax), terungkap bahwa klaim tersebut adalah hoaks. Dalam unggahan tersebut, tim periksa fakta memeriksa jersey yang dikenakan Evan Dimas.
Ternyata, logo yang ada di jersey itu bukanlah logo timnas Brunei, melainkan logo klub Bhayangkara FC, klub yang sebelumnya dibela Evan Dimas di Liga Indonesia.
Penelusuran lebih lanjut menggunakan Google Images menunjukkan bahwa foto tersebut berasal dari unggahan Instagram pribadi Evan Dimas, dengan akun @evhandimas. Dalam konteks asli, foto tersebut adalah ucapan perpisahan Evan Dimas setelah satu musim membela Bhayangkara FC, bukan tanda-tanda berganti kewarganegaraan ke Brunei.
BACA JUGA: Video Palsu Sri Mulyani Berikan Bantuan Modal Usaha Beredar, Begini Fakta Sebenarnya
Lebih penting lagi, tidak ada pemberitaan atau sumber yang kredibel yang membenarkan klaim bahwa Evan Dimas telah berganti kewarganegaraan dan akan bermain untuk Timnas Brunei. Hingga saat ini, Evan Dimas tetap tercatat sebagai warga negara Indonesia dan tidak ada indikasi dirinya berpindah kewarganegaraan.
Dengan demikian, klaim yang beredar tentang Evan Dimas dinaturalisasi oleh Brunei adalah informasi yang tidak benar dan termasuk dalam kategori hoaks. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
