Dugaan Produksi Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar Menjadi Sorotan

Dugaan Produksi Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar Menjadi Sorotan

Kampus II UIN Alauddin Makassar di Jl HM Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menjadi perbincangan hangat setelah muncul dugaan bahwa uang palsu diproduksi di lokasi tersebut.

Polisi dilaporkan telah menggerebek gedung perpustakaan kampus yang diduga menjadi pabrik uang palsu.

Pantauan Tribun-Timur.com pada Sabtu sore menunjukkan suasana sepi di perpustakaan Syekh Yusuf, karena tidak ada perkuliahan di hari Sabtu.

BACA JUGA: Rektor UIN Alauddin Makassar Klarifikasi Isu Pembuatan Uang Palsu di Kampus

Pintu perpustakaan tertutup rapat, hanya ada seorang satpam yang berjaga di depan gedung. Tidak tampak garis polisi di sekitar perpustakaan. Sementara itu, sejumlah mahasiswa terlihat berolahraga di area kampus, menunjukkan aktivitas yang berjalan seperti biasa.

Seorang mahasiswa mengaku baru mengetahui kabar tersebut setelah viral di media sosial. “Iye baru tahu setelah viral bilang ada uang palsu beredar. Tidak ada polisi. Kita baru tahu setelah viral ini di sosmed,” ujar mahasiswa itu saat ditemui di kantin rusunawa depan perpustakaan.

Sebelumnya, Polres Gowa mengungkap peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.

Uang palsu yang diduga diproduksi di kampus tersebut disebut mencapai nilai ratusan juta rupiah. Polisi telah mengamankan sejumlah alat bukti serta pegawai kampus yang terlibat dalam kasus ini.

Pengungkapan kasus ini bermula ketika polisi menangkap seorang terduga pelaku. Kapolsek Pallangga, Iptu Firman, menyatakan bahwa kasus ini ditangani oleh Polres Gowa.

“Di Polres yang tangani, komunikasi dengan bapak kapolres atau kasat reskrim,” ujarnya kepada wartawan.

BACA JUGA: Tahu Sumedang: Camilan Legendaris dengan Rasa yang Menggugah Selera

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar, mengonfirmasi bahwa penyelidikan masih berlangsung. “Sabar dulu ya,” katanya.

Kasus dugaan peredaran dan produksi uang palsu ini masih dalam tahap pengembangan oleh pihak kepolisian, dan masyarakat menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *