Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa pihaknya telah mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia, sebelah barat daya Banten. Bibit siklon ini diperkirakan akan mempengaruhi kondisi cuaca dan gelombang laut di sejumlah wilayah Indonesia hingga Ahad, 8 Desember 2024.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dampak dari bibit siklon tropis ini meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang bisa disertai kilat/petir dan angin kencang. Wilayah yang diperkirakan terdampak antara lain adalah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.
Selain itu, di perairan selatan Selat Sunda, angin kencang diprediksi akan mencapai kecepatan 15-25 knot (27-46 km/jam), yang dapat memperburuk kondisi cuaca.
BACA JUGA: Kemenhub Buka Pendaftaran Mudik Gratis Kapal Laut untuk Nataru 2025, Berikut Syaratnya
BMKG juga mengingatkan potensi gelombang laut yang tinggi di beberapa kawasan. Gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di Samudra Hindia, khususnya selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Gelombang yang lebih tinggi, antara 2,5 hingga 4 meter, berpotensi terjadi di perairan Bengkulu, Enggano, Perairan Barat Lampung, dan Selat Sunda.
Pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi, kecepatan angin diperkirakan dapat mencapai 35 knot (65 km/jam), yang menunjukkan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah sekitarnya.
Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi. Khususnya untuk pengguna transportasi laut dan nelayan, BMKG menyarankan untuk menghentikan sementara aktivitas di wilayah laut, mengingat gelombang tinggi yang berpotensi mencapai 4 hingga 6 meter di perairan selatan Jawa bagian barat.
“Kami mohon masyarakat tidak menganggap remeh keberadaan bibit siklon ini demi keselamatan bersama,” kata Dwikorita kepada wartawan seperti dikutip di Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2024.
Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan bahwa peningkatan potensi cuaca ekstrem diperkirakan akan terus meningkat di wilayah terdampak.
BACA JUGA: Tragedi Longsor Sukabumi: 12 Tewas, 7 Korban Masih Terjebak, Tim SAR Hadapi Kendala Berat!
Wilayah yang masuk kategori WASPADA mencakup Bengkulu, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, sedangkan Jawa Barat berada dalam kategori SIAGA.
Guswanto juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk selalu siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi sewaktu-waktu.