Benarkah SBY Labrak Wapres Gibran?

Tangkapan layar SBY labrak Gibran. Foto: Istimewa
Tangkapan layar SBY labrak Gibran. Foto: Istimewa

Beredar informasi Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka ‘dilabrak‘ Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, disinggung juga ayah Gibran yang juga Presiden ke-7, Joko Widodo sampai kecewa.

Informasi ini diunggah akun TikTok @kang.amin37 pada Selasa (12/11). Namun, tak disebutkan apa kesalahan Gibran sampai dimarahi SBY hingga waktu kejadiannya.

Unggahan tersebut sudah mencapai lebih dari 1.800 komentar dan 23 ribu tanda suka. Sebanyak lebih dari 2.300 akun membagikan ulang unggahan itu.

BACA JUGA: BMKG Sebut Sebagian Jakarta bakal Diguyur Hujan

JOKOWI SAMPAI MALU DNGN KELAKUAN GIBRAN HINA SBY?? SBY LABRAK GIBRAN. SBY MARAH” TAK TERKENDALi REZIM RAJA JAWA NEGERI KONOHA. JEJAK DIGITAL TAK PERNAH BERBOHONG,” tulis narasi tersebut seperti dikutip.

Berdasarkan penelusuran Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax), informasi tersebut adalah hoaks. Mafindo menelusuri klaim dengan memasukkan kata kunci “SBY labrak gibran” ke mesin pencarian Google.

Ternyata, tidak ada media massa atau sumber kredibel lain yang membenarkan narasi tersebut. TurnBackHoax kemudian memanfaatkan fitur pencarian YouTube dan memasukkan kata kunci “Refly Harun: Fufufafa Hina SBY”.

Kata kunci itu merupakan potongan transkrip dari audio dalam unggahan. Hasilnya, diketahui audio berasal dari video di kanal YouTube Refly Harun “MAKIN RUNYAM! AKUN FUFUFAFA JUGA HINA KELUARGA SBY: AHY ANAK INGUSAN”.

BACA JUGA: Trump Telepon Presiden Prabowo, Begini Katanya

Video yang tayang September 2024 itu membacakan berita dari Pikiran Rakyat “Akun Fufufafa Hina Keluarga SBY, Sebut AHY Anak Ingusan”, isinya tentang komentar akun Kaskus Fufufafa” soal keluarga SBY. Dalam video dan berita tersebut, tidak ada informasi mengenai SBY melabrak Gibran.

Tidak ada informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim tersebut. Unggahan dengan narasi “SBY marah-marah dan melabrak Gibran” itu merupakan konten yang menyesatkan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *