Gempa dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu pagi, 18 September 2024.
Akibatnya membuat sejumlah warga Bandung luka-luka serta merusakkan beberapa bangunan. Total korban luka sebanyak 81 orang di Kabupaten Bandung dan 1 orang di Kabupaten Garut.
Adapun sebanyak 23 orang mengalami luka berat dan 58 orang lainnya mengalami luka ringan. Mereka yang luka-luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan puskesmas yang berada di Kecamatan Kertasari.
BACA JUGA: Salah Satu Program Andalan Kalau Supian Suri Jadi Wali Kota, Beri Pelajar Beasiswa
Sementara itu, keluarga terdampak di Kabupaten Bandung dilaporkan sejumlah 491 KK dan di Kabupaten Garut 209 KK.
BNPB memonitor adanya pengungsian warga di Kabupaten Bandung dengan jumlah 450 jiwa, di antaranya terkonsentrasi di Kantor Camat Kertasari.
Sebaran wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung yang merasakan guncangan gempa berada di Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari dan Pameungpeuk.
Sedangkan di Kabupaten Garut, terdapat di tiga kecamatan, yaitu Pasirwangi, Tarogong Kaler dan Sukaresmi.
Rumah terdampak di Kabupaten Bandung dilaporkan sebanyak 491 unit. Selain tempat tinggal, dampak pada bangunan di wilayah ini, di antaranya fasilitas kesehatan 5 unit, pendidikan 9, gedung pemerintah 2, fasilitas umum 18 dan tempat ibadah 27.
Sedangkan di Kabupaten Garut, rumah terdampak sebanyak 209 unit, sarana pendidikan 7 dan fasilitas ibadah 5.
Petugas BPBD setempat masih terus memutakhirkan jumlah kerusakan dan tingkat kerusakan pada bangunan terdampak yang telah terdata.
Pascagempa BPBD provinsi telah berkoordinasi dengan BPBD di dua kabupaten terdampak dan mengirimkan tim reaksi cepatnya.
BACA JUGA: BMKG Sebut Ada 7 Provinsi Dilanda Kekeringan Ekstrem, Mana Saja?
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pihaknya mendorong bantuan darurat, berupa tenda pengungsi, terpal, senso, genset, lampu portabel, mie instan, paket sembako dan air mineral ke lokasi terdampak.
“Petugas BPBD masih melakukan respons darurat dan pemantauan di lapangan,” katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan koordinasi dengan pihak BPBD terkait dengan penanganan darurat.
“Tim Reaksi Cepat BNPB telah bergerak menuju lokasi bencana untuk mendukung respons darurat,” katanya.