Rusia dikabarkan telah mengerahkan lebih dari 7.000 tentara Korea Utara ke daerah-daerah dekat perbatasan Ukraina.
Ribuan tentara Korut itu disebut mempersenjatai tentara Korut dengan senjata api Rusia, termasuk mortir 60 milimeter, senapan AK-12, senapan mesin, senapan runduk, peluru kendali antitank dan peluncur granat antitank, serta peralatan penglihatan malam,
“Pasukan Korea Utara dipindahkan ke garis depan dengan bantuan sedikitnya 28 pesawat angkut militer dari Pasukan Dirgantara Rusia,” dilansir Intelijen Ukraina di situs webnya.
BACA JUGA: Pemuda di Balik Kredibali, Harapan Baru bagi Anak-Anak Pemuteran
Dikabarkan, Tentara Korut kini tengah menjalani pelatihan di lima lokasi berbeda di Timur Jauh Rusia untuk kemungkinan dukungan terhadap perang Rusia di Ukraina.
Korea Selatan dan Barat telah memperingatkan bahwa pasukan Korut di Rusia mungkin akan segera terlibat dalam pertempuran melawan Ukraina, yang akan menimbulkan ancaman keamanan besar bagi Eropa dan kawasan Indo-Pasifik.
Sementara itu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Jumat (1/11), mengumumkan tambahan bantuan militer senilai USD 425 juta (sekitar Rp 6,6 triliun) untuk Ukraina.
BACA JUGA: Perjalanan Jordy Penerima SATU Awards Indonesia 2022 Bangun Masa Depan Anak-Anak Papua
Pentagon menyatakan paket tersebut merupakan bantuan peralatan ke-69 dari pemerintahan Biden yang diberikan kepada Ukraina sejak Agustus 2021.
Bantuan ini akan memberikan Ukraina kemampuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak, termasuk: pencegat pertahanan udara; amunisi untuk sistem roket dan artileri; kendaraan lapis baja; dan senjata anti-tank.