Pemuda di Balik Kredibali, Harapan Baru bagi Anak-Anak Pemuteran

I Gede Andika Wira Teja founder Kredibali. Foto: Istimewa
I Gede Andika Wira Teja founder Kredibali. Foto: Istimewa

Di balik keindahan alam Bali, tersembunyi kisah seorang pemuda yang berdedikasi untuk perubahan sosial di desanya, Pemuteran. I Gede Andika Wira Teja, melalui inisiatifnya yang ia beri nama Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi atau Kredibali, berupaya membangun masa depan lebih baik bagi anak-anak desa.

Dengan tekad tanpa pamrih, Andika berusaha menciptakan ruang belajar alternatif, mendidik anak-anak dengan penuh ketulusan, dan mengubah keterbatasan menjadi peluang. Kerja keras dan ketulusan hatinya ini membuatnya dianugerahi penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 dari Astra sebagai Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Covid-19.

Berawal dari Mimpi Besar Anak-Anak Desa Pemuteran

Andika tumbuh besar di Pemuteran, sebuah desa di pesisir barat laut Bali yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan dan petani. Meski dikenal dengan keindahan alamnyaPemuteran masih menghadapi banyak kendala, khususnya dalam bidang pendidikan.

BACA JUGA: Perjalanan Jordy Penerima SATU Awards Indonesia 2022 Bangun Masa Depan Anak-Anak Papua

Keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas membuat banyak anak-anak desa ini tumbuh tanpa fasilitas dan bimbingan memadai untuk mengembangkan potensi mereka. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Andika, yang meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan lebih baik.

“Banyak anak-anak di sini punya potensi besar. Mereka ingin belajar, ingin maju, tetapi keterbatasan sering kali menghalangi mereka,” kata Andika dalam sebuah wawancara seperti dikutip siap.viva.co.id, Depok, 2 November 2024.

Andika tak ingin hanya menjadi penonton; ia ingin berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi. Mimpi besar inilah yang kemudian melahirkan Kredibali, sebuah ruang belajar dan komunitas yang ia bangun untuk anak-anak Pemuteran.

Menyulap Rumah Menjadi Ruang Belajar

Kredibali memiliki nilai-nilai yang menjadi fondasi kegiatan belajar yang diinisiasi oleh Andika. Di bawah bendera Kredibali, Andika mengubah sebagian rumahnya menjadi tempat belajar bagi anak-anak.

Mereka bisa datang untuk belajar berbagai pelajaran, dari akademis hingga keterampilan praktis, sesuai minat dan bakat masing-masing. Andika membimbing mereka dalam suasana yang santai namun penuh makna, memperkenalkan cara belajar yang menyenangkan dan kreatif.

Di masa pandemi Covid-19, keterbatasan menjadi semakin nyata. Banyak anak yang tidak memiliki akses ke perangkat digital untuk belajar online. Andika pun menyediakan ruang bagi mereka untuk belajar bersama dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Saya ingin Kredibali menjadi tempat di mana anak-anak bisa tumbuh dan berkembang tanpa merasa takut atau terbebani,” katanya.

Ia melibatkan para pemuda desa lainnya untuk turut mengajar dan membimbing anak-anak, menciptakan semangat gotong royong yang kuat dalam komunitasnya.

Andika juga menyediakan buku-buku, peralatan menggambar, dan bahkan laptop sederhana untuk membantu kegiatan belajar daring.

Menginspirasi dan Mendapat Dukungan Warga

Tak butuh waktu lama bagi Kredibali untuk menarik perhatian masyarakat setempat. Para orang tua, yang awalnya ragu, mulai melihat manfaat nyata dari kegiatan ini.

Anak-anak mereka menjadi lebih semangat belajar, lebih percaya diri, dan memiliki ketertarikan pada banyak hal baru yang sebelumnya tak pernah mereka kenal. Kredibali bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang kebersamaan di mana anak-anak bisa saling berbagi dan tumbuh bersama.

Beberapa warga desa mulai berkontribusi dengan menyediakan makanan dan alat tulis bagi anak-anak, menunjukkan dukungan mereka terhadap upaya Andika. Kredibali perlahan-lahan menjadi simbol perubahan di Pemuteran, membuktikan bahwa kepedulian bersama bisa mengatasi berbagai keterbatasan.

Pengakuan Nasional Melalui SATU Indonesia Awards

Kerja keras dan keikhlasan Andika akhirnya mendapat pengakuan nasional saat ia menerima SATU Indonesia Awards 2021 dari Astra.

Penghargaan ini menjadi apresiasi atas dedikasinya yang tanpa pamrih dalam membantu pendidikan anak-anak di masa sulit pandemi. Baginya, penghargaan ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga hadiah bagi seluruh anak-anak di Pemuteran.

“Penghargaan ini saya persembahkan untuk anak-anak Pemuteran yang tidak pernah berhenti bermimpi dan untuk semua orang yang percaya bahwa pendidikan adalah hak semua orang,” tandasnya.

Baginya, penghargaan ini adalah dorongan untuk terus melangkah dan mewujudkan lebih banyak inisiatif bagi desanya.

Masa Depan Kredibali dan Harapan bagi Anak-anak Pemuteran

Setelah mendapatkan penghargaan, Andika memiliki visi yang lebih besar untuk Kredibali. Ia ingin memperluas ruang belajar ini dan melengkapi fasilitas yang ada agar semakin banyak anak-anak bisa merasakan manfaatnya.

Tak hanya itu, Andika bermimpi untuk menciptakan program pelatihan keterampilan, mulai dari kerajinan tangan hingga keterampilan digital, yang bisa menjadi bekal bagi generasi muda Pemuteran.

BACA JUGA: Karni Ilyas Sebut Kru TvOne Korban Tabrak Sopir Truk Rosalia Express Mati Syahid

Andika ingin Kredibali menjadi lebih dari sekadar ruang belajar. Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi pemuda-pemuda lain untuk bergerak dan menciptakan perubahan di lingkungan mereka.

Menurutnya, setiap anak dan remaja di Pemuteran berhak untuk mendapatkan akses ke pendidikan yang layak dan memiliki peluang untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *