Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki segudang pasukan khusus yang berkemampuan istimewa. Pasukan itu salah satunya Detesemen Jala Mangkara atau disingkat Denjaka.
Pasukan itu adalah pasukan khusus anti-teror yang dimiliki TNI AL, yang terdiri atas gabungan personel Komando Pasukan Katak dan Batalion Intai Amfibi. Prajurit Denjaka diharuskan memiliki kemampuan terbaik dalam perang, baik di darat, laut, dan udara.
Korps Denjaka yang bermarkas di kawasan Gunung Sahari Nomor, Jakarta Pusat ini diyakini sebagai pasukan elite yang paling kuat.
BACA JUGA: Ada Titik Hijau Misterius di Mars, NASA Temukan ‘Jejak’ Kehidupan Alien Purba?
Istilah “Hantu Laut” kerap disematkan untuk pasukan Denjaka mengingat kemampuannya yang sangat handal dalam menjaga kawasan laut Indonesia dari ancaman atau teror. Bahkan, prajurit Denjaka diklaim setara dengan 120 prajurit TNI biasa.
Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No. Isn. 01/pIV/1984 pada 13 November 1984. Tugas utamanya membina kemampuan anti-teror, anti-sabotase, serta berbagai operasi klandestin lainnya.
Denjaka terdiri dari satu tim teknis dan empat datasemen operasional. Keempat detasemen tempur itu sebagai berikut:
– Datasemen I, bertugas untuk menangani perkara anti-terorisme dan anti-pembajakan,
– Datasemen II, menangani serangan maritim dan misi pengumpulan intelijen,
– Datasemen III, untuk misi pencarian dan penyelamatan,
– Datasemen IV, bertugas pembongkaran bawah air.
Tugas dan kemampuan Denjaka Tugas pokok Denjaka adalah membina kemampuan anti teror dan anti sabotase di laut dan daerah pantai, serta kemampuan klandestein aspek laut lainnya.
Mereka ditugaskan untuk mencegah dan menindak berbagai aksi teror secara cepat dan efektif dengan menghindari sedikit mungkin korban jiwa.
Prajurit Denjaka dituntut menguasai berbagai kemampuan, seperti pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara, penguasaan metode bawah air, dan lintas atas air senyap.
Mereka dilatih untuk memiliki kesiapan operasional yang sangat tinggi sehingga harus memiliki mobilitas, kecepatan, kerahasiaan yang tinggi pula.
Tak hanya itu, sebagai pasukan khusus, Denjaka memiliki IQ yang tinggi. Ini menjadi sebuah keharusan karena mereka dituntut untuk bisa mengatasi masalah dengan cepat, terutama saat misi penyusupan di daerah operasi.
Sebagai pasukan khusus, kemampuan fisik dan mental, serta naluri tempur tinggi harus dimiliki seorang prajurit Denjaka demi berhasilnya tugas khusus yang mereka emban.
Materi latihan yang dilakukan pasukan Denjaka di Kawah Candradimuka, Situbondo, sangat keras dan ketat.
Calon prajurit Denjaka harus melewati hantaman ombak laut yang mengerikan. Bahkan dalam misi penyelamatannya mereka kerap dilatih dengan posisi tangan dan kaki dalam keadaan terikat.
BACA JUGA: Ubah Taktik Roberto Mancini, Herve Renard Susun Kekuatan Penuh Hadapi Indonesia dan Australia
Tak hanya di laut, mereka juga dituntut bertahan hidup di belantara hutan Alas Purwo, Banyuwangi serta melakukan terjun bebas di malam hari. Mengingat aktivitas yang dijalankan bersifat rahasia, prajurit Denjaka dibekali beberapa jenis senjata khusus yang canggih dan tentunya mematikan.
Dilansir dari militer.id, beberapa senjata di antaranya yaitu submachine gun MP5, CZ-58, HK PSG1, pistol Beretta, Daewoo K7, HK416, M4, SIG Sauer 9 mm, senapan mesin Minimi M60, Daewoo K3, senapan serbu G36, dan HK P30, Pindad ss-1.