Kisah Inspiratif Bidan Icha, Rawat Lansia di Pelosok Desa

Bidan Hardinisa Syamitri. Foto: Istimewa
Bidan Hardinisa Syamitri. Foto: Istimewa

Di daerah pelosok Jorong Luak Begak, Nagari Talang Anau, Kecamatan Gunung OmehLimapuluh Kota, Sumatra Barat, hidup seorang bidan muda yang telah mengubah hidup banyak orang lanjut usia. Dia bernama Hardinisa Syamitri, namun warga desa akrab memanggilnya Bu Icha.

Pada 2013, dedikasi dan empati yang luar biasa membuatnya mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra.

Penghargaan ini datang bukan hanya dari prestasi sebagai tenaga medis, tetapi karena pengabdiannya dalam merawat para lansia di desanya dengan hati yang tulus.

BACA JUGA: Manfaatkan Momen Sumpah Pemuda, Pemprov DKI Siap Bangun Jakarta Menuju Kota Global

Perjalanan Hardinisa Menjadi Bidan yang Dekat dengan Lansia

Sejak memutuskan menjadi bidan, Hardinisa sudah bertekad untuk membawa dampak nyata bagi masyarakat di sekitarnya. Lahir dan besar di daerah pedesaan, ia sangat menyadari keterbatasan akses masyarakat, terutama lansia, terhadap pelayanan kesehatan.

Kondisi geografis yang sulit dijangkau dan rendahnya kesadaran akan kesehatan pada lansia semakin menggerakkan hatinya untuk mengabdikan diri pada kesehatan lansia di desanya.

Hardinisa memahami betul bahwa para lansia membutuhkan perhatian khusus, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Melihat lansia yang sering kali terlupakan dan kurang terlayaniHardinisa memilih untuk fokus pada upaya memberikan perawatan bagi mereka.

“Mereka bukan hanya pasien saya, tetapi sudah seperti orang tua saya sendiri,” kata Hardinisa dalam sebuah wawancara seperti dikutip siap.viva di Depok, 29 Oktober 2024.

Ia ingin para lansia di desanya mendapatkan perawatan yang layak dan merasa dihargai dalam masa tua mereka.

Membangun Kedekatan Emosional dengan Lansia

Sebagai bidan, Hardinisa tidak hanya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Ia menyadari bahwa kesehatan lansia juga dipengaruhi oleh kesejahteraan mental dan perasaan mereka.

Oleh karena itu, ia selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi rumah mereka, berbincang, mendengarkan cerita-cerita mereka, dan bahkan mengajak mereka untuk aktif dalam kegiatan komunitas.

Kedekatan ini membuat lansia di desanya merasa lebih nyaman dan percaya untuk menjalani pemeriksaan rutin.

Bagi Hardinisa, kedekatan emosional ini bukan sekadar hubungan antara petugas kesehatan dan pasien, tetapi sebagai bentuk kepedulian mendalam terhadap generasi yang pernah berjasa bagi masyarakat.

BACA JUGA: Pastikan Nasib Karyawan, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Kunjungi PT Sritex: Ini Perintah Presiden

“Saya tidak hanya ingin mereka sehat secara fisik, tetapi juga bahagia di sisa usia mereka,” katanya.

Meningkatkan Akses Layanan Kesehatan untuk Lansia

Dalam pelayanannya, Hardinisa menghadapi berbagai kendala. Di daerah yang minim fasilitas medis dan infrastruktur, lansia seringkali kesulitan untuk mencapai puskesmas atau posyandu.

Hardinisa berinisiatif membuat program kunjungan ke rumah-rumah para lansia secara terjadwal. Dengan cara ini, ia bisa memberikan pelayanan kesehatan langsung di rumah, memeriksa kondisi mereka, serta memberikan pengobatan atau vitamin yang dibutuhkan.

Ia juga mengadakan sesi edukasi kesehatan khusus bagi keluarga yang merawat lansia. Edukasi ini meliputi cara merawat lansia yang baik, pentingnya pemeriksaan rutin, serta tips menjaga kesehatan di usia lanjut.

Dengan bantuan keluarga, Hardinisa berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung para lansia untuk tetap hidup sehat dan aktif.

Berkat inisiatifnyaHardinisa mendapatkan kepercayaan besar dari masyarakat sekitar, dan program-program yang ia jalankan semakin berkembang.

Masyarakat mulai aktif berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia dan mengikutsertakan lansia dalam kegiatan-kegiatan sosial lainnya, sehingga mereka tidak merasa terisolasi.

Pengakuan dari SATU Indonesia Awards

Pada tahun 2013, Hardinisa mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra, sebuah penghargaan yang mengakui dedikasi dan dampak positifnya dalam meningkatkan kesejahteraan lansia di desanya.

Penghargaan ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga memberikan dukungan bagi Hardinisa untuk memperluas cakupan pelayanannya dan menginspirasi lebih banyak tenaga kesehatan di daerah terpencil.

Bagi Hardinisa, penghargaan ini adalah motivasi tambahan untuk terus mengabdi kepada masyarakat, terutama para lansia yang ia anggap sebagai keluarga.

BACA JUGA: Jalan Pulang Seorang Maya Stolastika, Petani Milenial Hidupkan Pertanian Desa

“Penghargaan ini untuk para lansia di desa ini, karena mereka adalah alasan saya tetap berjuang di sini,” tandasnya.

Ia berharap bahwa keberhasilannya bisa menginspirasi lebih banyak anak muda untuk berkarier di bidang kesehatan dengan hati dan kepedulian yang tulus.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *