Wakil Ketua Panitia Pemilihan Ketua Umum (Ketum) Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Iluni FH UI) periode 2024-2027, Arya Wibisana berharap para kandidat memiliki visi yang mampu mengelola keberagaman di antara alumni.
“Paling penting bisa menyatukan, tapi dalam arti bukan jadi satu kelompok saja. Bebas saja, yang penting semua tunduk pada satu AD/ART Iluni FH UI, Bhinneka Tunggal Ika-lah,” kata Arya seperti dikutip di Depok, Selasa, 15 Oktober 2024.
Ia mengatakan, kepemimpinan Iluni FH UI merupakan amanah yang membutuhkan persiapan mental dan fisik yang matang.
BACA JUGA: AFC Balas Surat PSSI, Ahmed Al Kaf Kena Hukum Digantikan Wasit asal Malaysia
“Panitia berharap para calon sudah menyiapkan mental dan fisik. Siapa pun yang terpilih, kerja sukarela memimpin Iluni FH UI adalah tugas berat,” katanya.
Hingga saat ini, ada lima kandidat ketua umum dari berbagai angkatan FH UI dan telah menuntaskan tahapan penetapan calon pada 11 Oktober 2024. Salah satunya Yusuf Didi Setiarto dari angkatan 1994
Rekan sejawat Didi yang menjabat sebagai CEO Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) Mas Achmad Santosa membenarkan pencalonan Didi.
“Saya mendukung karena saya banyak kesamaan dengan dia,” kata Achmad.
Pria yang akrab disapa Otta tersebut menilai Didi memiliki jaringan yang kuat, baik di sektor swasta, pemerintahan, maupun di kalangan alumni.
“Hingga saat ini, Didi selalu bersedia mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk kemajuan ikatan alumni dan itu layak didukung sepenuhnya,” katanya.
Menurutnya, Didi memiliki berbagai kemampuan untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan serta aspirasi para alumni FH UI.
Tak hanya itu, Didi juga memiliki kemampuan mengelola organisasi yang sangat besar dan kompleks.
Hal itu terbukti dari rekam jejak dedikasinya kepada sejumlah institusi, baik saat di SKK Migas maupun saat ini di PLN.
Selain itu, paparnya, Didi juga memiliki konsep Green and Sustainability Campus yang kuat.
“Sebagai kandidat, Didi memiliki konsep yang bagus dalam berbagai hal. Contohnya Green Campus and Sustainbility,” katanya.
Otta memaparkan, Didi mempunyai visi dalam menciptakan ekosistem yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan sumber daya, serta mendorong kesadaran dan partisipasi seluruh komunitas kampus.
Diketahui, Didi menuntaskan masa perkuliahannya hingga meraih gelar sarjana hukum di Universitas Indonesia pada 1999.
Saat ini Didi dipercaya sebagai Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PT PLN (Persero).
Di bawah kepemimpinannya, PLN berhasil meraih Human Capital Maturity Assessment BUMN dengan pengelolaan Human Capital terbaik se-Indonesia.