Rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri diharapkan dapat meredam gejolak politik yang 10 tahun terakhir.
Pertemuan antara keduanya juga dianggap masyarakat dapat meredam tensi politik yang sempat memanas selama Pilpres 2024 berlangsung.
“Seperti yang kita sama-sama tahu pada Pilpres yang lalu norma ini menjadi pembahasan serius etika, maka dua pemimpin ini diharapkan mengklarifikasi norma, mengembalikan jalur etika pada tempatnya mengembalikan norma-norma kebaikan dan sehat dalam berdemokrasi kepada tempatnya,” kata Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio (Hensat),” kata Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) seperti dikutip di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024.
BACA JUGA: Artis Sekaligus Politikus Marissa Haque Meninggal Dunia
Dengan bertemunya dua tokoh tersebut, masyarakat berharap suasana politik yang sebelumnya memanas bisa kembali meredam.
Pertemuan keduanya juga diharap dapat membuahkan kolaborasi yang baik dalam rangka memperbaiki bangsa di masa pemerintahan Prabowo Subianto.
“Rupanya rakyat menaruh harapan tinggi bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati ini akan membuat sebuah hal baru yang positif untuk Indonesia, salah satunya memperbaiki sendi-sendi kehidupan berbangsa yang dirasa sudah rusak,” katanya.
Sebelumnya, ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga mengungkapkan keputusan untuk bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subianto tergantung sikap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Bersiap akan Mudik, Pemkot Solo Akui Belum Ada Rencana Penyambutan
“Sampai saat ini, saya harus jujur. Sampai kemarin, tadi saya juga bicara-bicara sama Bung Ronny dengan teman-teman, belum ada,” kata Eriko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/9).
“Itu adalah hak prerogatif kebijaksanaan dari Ibu Ketua Umum. Kita tunggu bersama saja,” tambahnya.