Rektor UIN Alauddin Makassar Klarifikasi Isu Pembuatan Uang Palsu di Kampus

Rektor UIN Alauddin Makassar Klarifikasi Isu Pembuatan Uang Palsu di Kampus

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebut kampusnya sebagai lokasi pembuatan uang palsu. Pemberitaan ini muncul setelah polisi menggerebek sebuah lokasi di Kampus UIN Alauddin Makassar.

Penggerebekan dilakukan di lantai tiga perpustakaan Kampus 2 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan uang palsu senilai ratusan juta rupiah dan alat-alat produksi yang digunakan untuk mencetak uang palsu. Aparat juga mengamankan sejumlah pegawai kampus dan seorang oknum dosen.

BACA JUGA: Tahu Sumedang: Camilan Legendaris dengan Rasa yang Menggugah Selera

Kasi Humas Polres Gowa, Iptu Kusman Jaya, menyatakan bahwa penyelidikan kasus ini masih berlangsung.

“Masih dalam tahap pengembangan. Jika ada konfirmasi dari Reskrim, nanti akan disampaikan,” ujar Kusman, seperti dikutip dari Pos Kota NTB.

Rektor Prof. Hamdan Juhannis membenarkan adanya keterlibatan pegawai kampus dalam sindikat uang palsu. Namun, ia menegaskan bahwa pelaku yang ditangkap adalah oknum di lingkungan kampus.

“Kami tegaskan bahwa pelaku yang ditangkap adalah murni oknum,” kata Prof. Hamdan dalam keterangan tertulisnya.

Hamdan juga menyebut bahwa informasi yang beredar di media hanyalah desas-desus, karena belum ada pernyataan resmi dari polisi kepada pihak kampus mengenai perkembangan kasus tersebut.

BACA JUGA: Misteri Ratujaya, Depok: Jejak Mitos, Sejarah, dan Legenda Urban yang Melekat

“Informasi yang menyebar di media hanyalah desas-desus karena polisi belum mengeluarkan penyataan resmi,” tuturnya.

Rektor Hamdan menegaskan bahwa jika oknum pegawai UIN Alauddin Makassar terbukti melanggar hukum, pihak kampus tidak akan segan memberikan sanksi tegas. “Kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang bersangkutan,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *